Meneruskan
cerita yang Part 1, disini masih berkisar tentang gaya Hidup yang Green, my
experience too. Karena menurutku Gaya Hidup Green ini perlu dilaksanakan dan
dipantau terus keberlanjutannya. Manfaatnya pun sungguh mempesona hati. Membuat
panjang umur, bright future untuk kehidupan anak cucu kita, membuat bumi enak
untuk ditinggali dan banyak hal lain.
Ini ceritanya
agak sedikit melenceng sih dari gaya hidup Green itu, namun disini yang aku
sorot sih aku menemukan sebuah barang yang ke depannya bisa dikembangkan untuk
bumi kita agar senantiasa hijau :D. Yak, Edible Film namanya, mungkin banyak
yang belum kenal dan belum tau apa itu edible film. Apa itu edible film? Apa
manfaatnya bagi bumi? Apa hubungannya sama gaya hidup Go Green? Nah itu
pertanyaan yang akan terbersit ketika baru pertama kali mendengar kata “edible
film”. Sama, aku dulu pun juga gitu, bahkan aku gaktau sama sekali. Awal
mulanya aku kenal si “Edible Film” itu waktu aku gabung Kelompok karya Ilmiah
Remaja di SMA IT Nur Hidayah Kartasura, nah waktu itu kan aku bersama temenku Faqih Abdurrahman, Mursyid Fatahillah ikut Lomba Karya
Ilmiah di Malang yang diadakan Universitas Brawijaya, aku alhamdulillah masuk
final dengan mengangkat judul “Bumbu Masak Fungsional Dalam Kemasan Edible Film
Ramah Lingkungan” atau bahasa kerennya “Functional Spices In The Eco Friendly Edible Film Wrapping”. Disana tuh lombanya dibagi
jadi 3 kategori, ada kemasan ramah lingkungan, pengawetan yang ramah
lingkungan, sama produk ramah lingkungan, nah aku masuk yang kemasan ramah
lingkungan. Latar belakang mengangkat tema ini sih karena penggunaan plastik
yang sangat sangat mengkhawatirkan di lingkungan kita. Oleh karena itulah aku
berinisiatif bersama temenku menciptakan pengganti plastik namun ramah
lingkungan. Dan kutemukan Edible Film itu. Macemnya sih ada edible, biodegredable
dan masih banyak lagi, lebih lengkapnya tanya anak Fakultas Pertanian deh hehe
Oh iya aku belum njelasin apa itu Edible Film,
nah Edible film itu sendiri artinya secara sempit adalah plastik alami.
Maksudnya adalah pengganti plastik namun bukan plastik yang sekunder tetapi plastik primer. Jadi plastik primer itu plastik yang langsung
bersentuhan dengan produk itu. Bahannya sendiri terbuat dari bahan bahan alami dan tersedia bebas di alam
tropis ini, singkong lah tersangkanya. Cara pembuatannya juga mudah kok tinggal
singkong yang udah jadi tepung itu kita campur aquades, campur lagi dengan
gliserol dan aduk dalam panas dan kemudian di oven 2 hari dan jadi lah edible
film itu :D so simple kan? dan pemakaiannya pun juga simple, jadi itu ntar beserta produk yang di dalemnya tinggal di cemplungin ke airr yang mendidih dan akan tercampur sendiri, jadi plastiknya melebur menjadi bumbu itu. Meskipun simple namun Insya Allah bermanfaat kok bagi
kelangsungan hidup kita di bumi ini. Sekarang banyak penelitian tentang Edible
Film, kalo gak percaya search mbah gugel.
Tapi penelitianku tadi masih sangat cetek lah, belum siap kalo
dipasarkan dan di jual. So, perlu pengembangan lebih besar lagi.
Pesan aku,
lakukan hal yang kadang dianggap remeh. Kelak kamu akan merasakan akibat dari
perbuatanmu di masa yang akan datang. Oleh sebab itu yuk mari kita sama sama
menjaga bumi kita tetap hijau, terutama gaya hidup kita yang tentunya sangat
mempengaruhi. Bukankah kita mau anak cucu kita menikmati indahnya sinar mentari
pagi seperti kita saat ini?
INI AKSIKU, MANA AKSIMU?!!
Nih tak banyakin gambar produknya ya..











Tidak ada komentar:
Posting Komentar