Lama gak entri blog rasanya gatel haha. Nih tambahan sedikit cerita ya guys. Habis lebaran nih yang terbaru. Sebelumnya Mohon Maaf Lahir dan Batin kalo ada salah salah kata buat temen temen juga. :D
Bak lagu Jamus Kalimasada – Petuah Hati. Banyak kalimat yang bisa kita teladani, sengaja aku ambil lagu inikarena di dalamnya ada lirik yang “tak selamanya indah”, Cuma itu. Sedikit tapi susah diamalin. Yakin deh. Suatu masa di negara antah berantah terbentuklah kerajaan lengkap dengan raja, ratu, patih, hulubalang serta rakyat yang tnduk pada raja. Bukan karena lalim dan kejam, namun karena kewibawaannya dan berbudi baik kepada semua. Raja Agung mereka memanggil.mempunyai anak 3 dan istri 1. Dia juga punya hobi yang digemari raja raja pada jaman itu, main catur, memanah, berburu. Namun sayang karena konflik dengan kerajaan tetangga karena selisih paham tentang tanah di pinggiran sungai perbtasan maka terjadilah peperangan. Sudah 7 hari 7 malam peperangan belum ada kabar akan selesai. Singkat cerita 1 bulan pun peperangan selesai dengan sendiri. Raja pun ingin jalan jalan memuaskan hasrat hobinya yang sudah lama tak tersampaikan. Memanah dan berburu hewan liar. Setelah seharian mempersiapkan peralatannya, esok pagi ia berangkat ditemani patih dan hulubalangnya. Memakai kesreta kesayangan ia mempimpin barisan di depan.
Bak lagu Jamus Kalimasada – Petuah Hati. Banyak kalimat yang bisa kita teladani, sengaja aku ambil lagu inikarena di dalamnya ada lirik yang “tak selamanya indah”, Cuma itu. Sedikit tapi susah diamalin. Yakin deh. Suatu masa di negara antah berantah terbentuklah kerajaan lengkap dengan raja, ratu, patih, hulubalang serta rakyat yang tnduk pada raja. Bukan karena lalim dan kejam, namun karena kewibawaannya dan berbudi baik kepada semua. Raja Agung mereka memanggil.mempunyai anak 3 dan istri 1. Dia juga punya hobi yang digemari raja raja pada jaman itu, main catur, memanah, berburu. Namun sayang karena konflik dengan kerajaan tetangga karena selisih paham tentang tanah di pinggiran sungai perbtasan maka terjadilah peperangan. Sudah 7 hari 7 malam peperangan belum ada kabar akan selesai. Singkat cerita 1 bulan pun peperangan selesai dengan sendiri. Raja pun ingin jalan jalan memuaskan hasrat hobinya yang sudah lama tak tersampaikan. Memanah dan berburu hewan liar. Setelah seharian mempersiapkan peralatannya, esok pagi ia berangkat ditemani patih dan hulubalangnya. Memakai kesreta kesayangan ia mempimpin barisan di depan.
Sampai tengah
hutan ia melihat ada segerombolan rusa yang baru makan rumput. Ia mendekat
dengan perlahan, di sampingnya ada patih yang setia menemani, ia berbisik
kepada patih “lihat itu Bro, ada mangsa yang lezat” kata Raja agung pada
patinya. “iya, Bos, kita untung besar hari ini” jawab patih. “Coba kamu kesana
Bro, lebih deket sana” perintah Raja Agung. “gak berani, Bos, saya dari sini
aja manahnya” elak patih karena takut mengusik gerombolan rusa tadi. “oke, saya
aja ya yang kesana” kata Raja Agung. “Oke, Bos” jawab patih. Tetapi karena
tidak sabar, patih nya pun memanah dari belakang dan apa yang terjadi, anak
panah patih meleset dari rusa malah mengenai jempol tangan Raja Agung. Rusa pun
melesat menjauh ketika mendengar teriakan kesakitan Raja Agung. “duh, gimana
sih kamu tuh, bisa manah gak sih?” “Ampun Baginda Raja, beribu-ribu ampun hamba
memohon maaf, hamba tidak sengaja Baginda” “Tidak usah kau minta maaf patih,
kamu saya hukum dicopot dari jabatanmu sebagai patih dan kamu dipenjara di
kerajaan seumur hidup”
Patih pun di
penjara oleh Raja Agung, dan suatu hari Raja Agung pun ingin pergi berburu lagi
di tengah hutan, namun dengan kondisi tidak ada patih yang mendampinginya.
Beliau hanya ditemani oleh 2 hulubalangnya. Sampai di tengah hutan yang didapat
bukan rusa, namun ia malah dihadang oleh manusia manusia tak dikenal yang konon
katanya suka memangsa manusia. Raja Agung pun dibawa ke Desa para manusia itu.
Raja Agung hanya mendengar bahwa ia dan hulubalangnya akan dibuat santapan
waktu Pesta Bulan Purnama. Tibalah saat itu dan Raja Agung beserta
hulubalangnya di ikat di tiang. Setelah prosesi adat selesai, tibalah saat yang
ditunggu oleh penduduk desa tersebut. Ketika mau membuka tali yang mengikat
tangan Raja Agung, salah satu penduduk melihat bahwa tangan Raja Agung terluka.
“Huhuhahahuhuahahhuhuhahahuhuhaha” (dibaca=ini tidak baik bagi kita, ini
menimbulkan kematian kalo kita memakannya). Dilepaskanlah Raja Agung karena
tidak jadi menjadi persembahan. Ia kembali ke kerajaan setelah dinanti-nanti
penduduk kerajaan. Beliau pun memerintah karajaan itu lagi dan beberapa hari
setelah kejadian itu ia ingat bahwa ia telah terselamatkan karena jari yang
terluka. Ia pun ingat bahwa jarinya terluka karena di panah oleh patih. Beliau
pun membebaskan patih itu karena dianggap telah menyelamatkan jiwanya. Dan
patihpun diangkat lagi menjadi patih kerajaan.
Pesan yang
dapat diambil dari kisah tersebut adalah “Apa
yang terlihat buruk bagi kita belum tentu terlihat buruk bagi orang lain,
begitu juga apa yag terlihat baik bagi kita belum tentu terlihat baik bagi
orang lain”
terinspirasi dari materi kultum adik kelas SMA, gakpapa yang penting bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar